Insomnia

Akh. Lagi-lagi gue terserang insomnia.
Iyaa sih, kalo dibandingkan sama penderita insomnia beneran gue belum ada apa-apanya nggak bisa tidur di jam 10.30 malam, tapii masalahnya besok kan gue harus sahur. Dan kalo tubuh gue merasa belum cukup tidur, dia bakal menolak makan besok pagi, yang artinya seharian besok gue bakal ngelumpruk aja di meja terdepan sambil bertopang dagu dan memelek-melekkan mata di pelajaran bahasa Inggris sekuat tenaga biar nggak tidur.

Ngomong-ngomong soal bahasa Inggris... Entah kenapa gue mendapat guru-guru yang nggak enak di pelajaran yang pada tahun lalu, gurunya enak-enak. Biar gue ngerti kali ya kalo life must be balanced. Tahun lalu, Mr. Dendy guru gue tercinta menjadikan kelas Inggrisnya jadi tempat gue bisa banyak tertawa dan tahun ini, bahkan bersin tanpa sengaja bakal membuat Madame Kerudung-Separo mendelik dan mencatatkan afektif buruk di buku absen. Haduh.

Belum lagi Matematika. Lebih senior dari Madame, guru gue yang kebetulan bermarga Batak bikin gue menguap sejak langkah pertama dia masuk kelas. *tidak ada maksud mendiskriminasikan marga Batak yang terhormat dalam hal ini*
Kalimat beliau di pertemuan terakhir kami adalah,

"...hei kelian semua, pokoknya kalau kelian tidak mengerti bagaimana cara mengolah data kelompok ini, jangan salahkan saya, berarti kelianlah yang BRENGSEK." (sambil mengacungkan telunjuk tepat di depan jidat teman sebangku gue yang langsung tersedak) *fyi, kita lagi belajar Statistika yang notabene, definetely not my thing! I was always wondering about what can I actually do with those-math-crappy-things in real life soon. Just simply use math to count how much money we got or we must pay for the credit card, that's it.*

Dan karena ini bulan puasa maka pada ulangan berikut gue terancam gak bisa menyontek.

Yah kan, puasa-puasa malah ngomongin orang gue. Ckckckck.

Comments

Popular Posts