How To Get Your Secret-Disturbing-Admirer Away

Ada dua fenomena sosial Indonesia yang benar-benar menyebalkan buat gue. Satu adalah sinetron, dua adalah Mas-Mas SKSD (baca: alay). Sebenarnya, kedua hal tersebut bisa dibilang berhubungan, karena secara langsung maupun tidak tayangan televisi beralur lebay dan berbanjir air mata itu menimbulkan pengaruh cukup signifikan terhadap meningkatnya jumlah alay (berdasarkan survei yang gue lakukan di beberapa perumahan setempat).

Setiap orang mungkin punya definisi masing-masing untuk merumuskan apa, siapa, dan bagaimana alay sesungguhnya, tapi yang jelas, dampak dari keberadaan mereka, terutama bagi cewek-cewek seperti gue, relatif sama: mengganggu, menimbulkan rasa sebal, jijik, heran setengah mati, dan ingin kabur. Gue sendiri tidak mengerti mengapa bisa begitu. Gue bahkan tidak tahu asal-muasal keberadaan mereka. Lebih-lebih, gue heran kenapa dari sekian banyak jenis alay yang ada, tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari ke-alay-an perilaku mereka, seberapapun kerasnya gue berusaha menyindir, memaki, mengerjai, pokoknya mencoba mengembalikan mereka ke jalan yang 'benar', terutama dalam mendekati lawan jenis.

Contoh-contoh interaksi yang sering dilakukan alay:
  1. Mejeng di tempat-tempat tertentu berdua atau bergerombol, mata melirik kanan-kiri pada cewek-cewek yang melintas dengan mupeng, bukan dengan tatapan cerdas, melemparkan suitan dan teguran bernada serak-serak sumbang yang terkesan dimanis-maniskan, "...suit suit...hai manis...!" atau, "Merah, merah..!" kalau si cewek kebetulan pakai baju merah. Benar-benar bukan tipe gebetan idaman.
  2. Mengirim SMS berisi: 'Hy...leh knalan g?'
  3. Menelepon dengan/tanpa private number dan hanya cekikikan ketika diangkat, lalu mematikan telepon.
  4. Meng-add cewek-cewek ber-profile picture cantik secara random di situs-situs jejaring sosial dan memulai interaksi dengan cara 2 lewat chat dan/atau inbox.
  5. Melakukan paket kombinasi dari dua atau lebih cara di atas.

The question is, why? Tak seorang pun tahu kecuali pelakunya sendiri (-__-). Keren atau apa gitu kali mereka pikir. Mereka biasanya tebal muka dan sulit diusir, jadi biasanya gue cuek saja, tapi kalau sudah sebal dan memang bosan nggak ada kerjaan, gantian gue kerjain dengan langkah-langkah berikut:

Situasi 1, Oknum 1
  • Dia: Hy...leh kenalan g?
  • Gue: Nggak.
  • Dia: Mank napa?
  • Gue: Kan lo tanya boleh apa nggak. Tuh gue jawab. Nggak.
  • Dia: Koq gitu sich??
  • Gue: -menutup chat window-
Situasi 2, Oknum 2
  • Dia: Hy...gy ap Non?
  • Gue: Chatting
  • Dia: Gy dmn skrg?
  • Gue: Di rumah
  • Dia: Rumah'a syp?
  • Gue: Rumah bokap gue
  • Dia: W kira rmh'a majikan, hahaha
  • Gue: Lucu y?
Situasi 3, Oknum 2
  • Dia: Hy...gy ap nich?
  • Gue: Lo ga punya pertanyaan lain ya?
  • Dia: Ya mksd w kan klu lg sibuk g mau ganggu...
  • Gue: iy, sibuk
Boleh coba dipraktikkan kalau lagi berminat : D

Intinya, jangan mau di SKSD-in secara kelewat batas sama orang-orang semacam itu. Tangkislah dengan singkat, padat, cerdas. Hehehe

Comments

Popular Posts