Cinta yang Monyet

Bapak saya selalu berkata: masalah ada dalam hidup untuk dihadapi, bukan untuk dihindari. Saya setuju, sebab bagaimana cara manusia belajar jika bukan dari masalah; sedangkan tanpa pelajaran, kita tidak akan pernah menjadi lebih baik? Terutama untuk masalah percintaan, yang sering membuat galau manusia muda. 

Setelah sekian tahun berlalu, barulah saya menyadari bahwa istilah "cinta monyet" tampaknya lebih tepat diartikan sebagai "cinta yang monyet" daripada "cintanya monyet". Bagaimana tidak monyet, jika sudah repot-repot pacaran, eh..ternyata si doi lebih mencintai yang lain, entah itu gadgetnya, sepatu olahraganya, gitarnya, tetangganya...

Biasanya hal tersebut berakhir dengan adanya pasangan yang sakit hati, kemudian minta putus. Atau dapat juga ia memaklumi dan memaafkan, berharap bahwa di kemudian hari pasangannya akan menjadi lebih baik. Kiw.

Saya juga pernah mengalami muda dan lugu. Justru karena itu saya katakan: jika kalian menginginkan hubungan yang stabil, dengan komitmen yang dipertanggungjawabkan secara konsekuen, jangan katakan padanya bahwa Anda mencari pacar. Katakanlah, Anda sedang mencari pasangan hidup. Berterusteranglah mengenai prinsip dan visi hidup Anda, dan tegaskan bahwa apabila terjadi kesepakatan atas suatu hubungan, Anda ingin hubungan tersebut berlanjut ke tahap selanjutnya, lalu awet hingga Kakek-Nenek. Belajarlah untuk jujur sebelum terlambat.

Apa? Dia kabur? Justru itu! Sekarang Anda tahu mana yang cocok untuk Anda dan mana yang tidak. Jadi kita tak perlu membuang waktu, tenaga, dan biaya untuk seseorang yang feasibility-nya dengan kita hanya sebatas angan.

Lain halnya bila Anda memang mencari teman untuk bersenang-senang.

Sebab, hubungan yang komit dan konsekuen hanya dapat dilakukan oleh dua manusia dengan level kematangan mental dan pikiran yang setara, yang telah sepakat mengenai visi bersama, dan memahami betul karakter pasangannya. Percayalah pada saya: tidak ada satupun hal yang dapat memaksa seseorang berlaku demikian ketika ia belum siap, meskipun hubungannya telah tercantum dalam surat resmi. Menikah tidak serta-merta membuat seseorang matang dan paham, kecuali ia bersedia belajar. Sebaliknya, bisa saja pasangan yang belum menikah sudah lebih dahulu matang, tergantung pada masalah apa yang pernah mereka alami (dan selesaikan).

Cinta tumbuh alamiah tergantung kepada masing-masing individu. Saya jatuh cinta saat mendapati pasangan mengungkapkan pikiran, bertukar wawasan, dan menunjukkan sikap-sikap yang penting bagi saya dalam menyelesaikan masalah. Anda dapat saja jatuh cinta karena kualitas-kualitas lain. Tak masalah. Akan tetapi, cinta membutuhkan pemeliharaan: dengan menunjukkan bahwa kita peduli.

Dibalik kualitas seseorang, ia akan selalu punya sisi minus. Jika kita betul-betul peduli, maka kekurangan ini dapat dihadapi bersama, sebagaimana kekurangan kita. Jika kita benar peduli, kita dapat selalu belajar bersama. Seumur hidup. Menghadapi hal-hal lain yang mungkin timbul dari hubungan tersebut: perawatan dan pendidkan anak, tuntutan peran dari circle yang lebih besar, dan sebagainya. 

Jika Anda merasa belum saatnya memikirkan ini semua, maka jangan mengharapkan hubungan yang muluk-muluk. Ketahuilah bahwa di usia muda, ketertarikan adalah hal yang biasa, sewajar kehilangan perhatian, atau bahkan selingkuh. Anda akan kecewa, tetapi tak usah berlarut-larut. Masih banyak ikan di laut.

Bagaimana jika Anda merasa jadi jomblo yang ngenes? Tidak usah pedulikan candaan teman-teman. Perbaikilah kualitas Anda, sebab manusia selalu menarik perhatian manusia lain yang kualitasnya kurang-lebih setara. Jika selama ini belum ada yang tertarik, mungkin manusia di sekitar Anda kualitasnya banyak yang setara (atau lebih baik), sehingga Anda belum terlihat. Terutama bagi perempuan: jangan pernah merasa rendah diri hanya karena Anda belum pernah didekati laki-laki, sebab kita tidak pernah tahu isi hati lelaki sebenarnya. Bertemanlah yang banyak, dan jadilah cerdas. Jangan mau terjebak dalam cinta yang monyet.

Cinta ada agar hidup manusia menjadi lebih baik.

Comments

Popular Posts