Sebuah Jalan

Akhirnya, sampailah kita di bulan Juli, teman-teman! Gue benar-benar nggak percaya gue bisa sampai pada hari ini dengan baik-baik saja setelah sebelumnya berkutat dengan rasa galau (halah galau...bahasa apaan sih ini hahaha).

Pertama-tama, gue ingin (kembali) memperkenalkan diri sebagai orang yang senang banget bikin rencana, dari mulai bagian mana yang ingin duluan gue sikat dari satu set geligi dalam mulut sampai apa yang ingin gue lakukan dalam jangka sepuluh tahun ke depan. Asyiiik banget bikin rencana sambil ngerjain ini dan itu, berdoa supaya lancar, dan lain-lain, dan lain-lain. Lalu suatu kali (bilang aja kemarin Priith maksudnyaaa) gue tersadar bahwa bagian terbesar dari peta rencana itu tidak sejalan dengan yang Tuhan tuliskan buat gue.

Menyesal? Tidak. Tidak ada perlunya juga. Menyerah? Jelas tidak.

Tanggal 29 Juni lalu, setelah Firda dengan baik hati memberitahu link pengumuman SNMPTN Jalur Tertulis, gue freezing di depan laptop, takut setengah mampus, karena gue sudah merasakan betapa tidak enaknya membuka pengumuman dengan kalimat berbunyi, 'Maaf, Anda tidak diterima...'

Lalu gue buka situs itu dan gue baca pengumumannya. Hmm.

'Selamat, Anda diterima di jurusan BIOLOGI Universitas Indonesia....'

Wah. Selamat? Terus gue pingsan. Bohong deng, gue nangis. Nangis. Setelah selama ini gue tersaruk-saruk mengumpulkan kepercayaan diri yang sempat keselip entah di mana, ternyata Tuhan masih bermurah hati menunjukkan jalan yang selama ini gue coba percaya sekadar untuk menghibur diri, "Biologi tembuslaah...bisaaalaaaah...."

Seorang teman yang telah diterima di FTMD ITB sejak sebulan sebelumnya terheran-heran, loh, Prit, nggak mau nyoba FK lagi? Ain't ya get bored with those? Dan gue menjawab, enggak. I simply love it. Just like you love physics and your virtual planes (yeah he is REAALLY into both of it. I don't know such mixture could made up a human as jenius as he is. Oh no I'm lying, I mean as nuts as he is).

So, what do I mean is... kita, manusia, membuat sejuta rencana bagus. Pastinya di luar sana ada banyak orang yang jauh lebih hebat berencana dan mewujudkan rencana ketimbang gue. Tapi hidup tetap milik Tuhan...tak ada yang benar-benar kita miliki di dunia kecuali amal. Jadi yang bisa kita lakukan hanya menentukan sikap. Kemanapun arah yang ditunjukkan pada kita, akan diterima, diacuhkan, atau diputarbalikkan? You choose.

Tapi percaya deh, seperti apapun jalan itu, Tuhan hanya memberikan yang terbaik buat kita. Itulah juga yang sedang coba gue jalani sekarang. Lagipula, gue sudah berjanji, apapun yang gue terima, gue akan mencintai jalan itu.

Akankah kalian mencintai jalan kalian juga? :)


P.S. Yeaaayyyy gue sudah jadi mahasiswi!




Comments

Popular Posts