Vantage Point ~ The Review



  • Judul : Vantage Point
  • Sutradara : Pete Travis
  • Penulis Skenario : Barry L. Levy
  • Produser : Neal H. Moritz
  • Editor : Stuart Baird
  • Penata Musik : Atli Orvarsso
  • Rating : PG-13





Berdurasi 90 menit, film bergenre action ini diisi oleh aktor kawakan Dennis Quaid sebagai tokoh utama, bersama dengan Matthew Fox, Forest Whitaker, dan beberapa aktor dan aktris lain dengan porsi peran cukup seimbang, mengingat film ini tersusun dari berbagai plot dan sudut pandang.
Mengambil setting Spanyol sebagai latar tempat--walaupun syuting dilakukan di Maroko setelah berbagai pertimbangan, film ini bermula dari upacara pengesahan sebuah traktat tentang kerja sama internasional dalam upaya memerangi terorisme, di mana sang Presiden Amerika Henry Ashton (William Hurt) tertembak, disusul dengan terjadinya ledakan di sekitar area upacara tersebut. Kejadian ini disaksikan ribuan orang termasuk produser GNN Rex Brooks (Sigourney Weaver) yang mengontrol peliputan acara tersebut, melukai dan menewaskan sejumlah orang termasuk reporter GNN yang sedang bertugas, Angie Jones (Zoe Saldana).
Dengan kompleksitas alur cerita film ini, plot di atas adalah 25 menit kejadian pertama dalam film sebelum waktu berbalik pada tepat pukul 11:59:57 dan kembali berputar ke 25 menit berikutnya, merekam kejadian yang sama dari sudut pandang orang yang berbeda: agen Secret Service Thomas Barnes (Dennis Quaid) dan rekannya, Kent Taylor (Matthew Fox) mengobservasi situasi sementara sambutan-sambutan upacara diberikan, dan ketika Thomas menyadari adanya sesuatu yang tidak beres ia mulai mengawasi setiap orang mencurigakan--hingga sang Presiden tertembak dan kepanikan melanda massa.
Total terdapat 6 sudut pandang kejadian: mulai dari seorang lelaki paruh baya yang merekam aksi tersangka secara tak sengaja, seorang pemuda yang terpaksa ikut aksi teror untuk menyelamatkan saudaranya dari siksaan, hingga para pelaku itu sendiri, dan dalam setiap plotnya, berbagai fakta di balik setiap kejadian muncul sedikit demi sedikit, terangkai perlahan, mengungkapkan misteri dan mengantarkan kita menuju klimaks dengan ending tak terduga yang bisa membuat Anda jatuh cinta pada film ini atau sebaliknya, merasa sang penulis skenario kehabisan ide di akhir cerita.

Walaupun begitu, secara teknis, dengan standar film-film action Amerika, para pembuat film ini berhasil membuktikan kreativitas dan profesionalitas mereka dalam merancang film yang akan membuat rasa penasaran serta tingkat emosi penonton memaksa mereka tetap duduk di kursi hingga film berakhir, dengan pemilihan sudut-sudut pengambilan gambar dan camera movement yang brilian, mengeksekusi adegan sesuai dengan kesan yang dimaksudkan, meski pada beberapa adegan terdapat kesalahan-kesalahan shot kecil yang cukup fatal bagi seorang profesional. Secara keseluruhan, teknikal film ini terasa rapi, detail, lincah, dan objektif bagi setiap tokoh. Didukung tata adegan yang artistik, dialog-dialog yang cerdas dan "menyentuh", serta pendekatan yang tidak biasa untuk menyampaikan pesan klise bahwa "kebenaran dan perjuangan pada akhirnya akan selalu menang", film ini layak masuk daftar must-watch dan direkomendasikan bagi mereka yang mempelajari produksi film laga.





Comments

Popular Posts