(Not so) Boring Holiday

Alright, so it is the 12th of July in 2009.
Also my last day of school holiday.

Satu hal yang gue sadari adalah: sekalipun di minggu-minggu terakhir sekolah gue masih sering mengatakan, "...ngga sabaar gue nunggu liburan, ngga tahan kesiksa begini terus, mana banyak yang belum diurus, cepetan dong cepetan, sekolah sial, dsb, dsb,..." tapi tetap saja, beberapa hari menjelang masuk sekolah, gue bakal berpikir, betapa kangennya gue jadi anak sekolah.

Kelas sepuluh kemarin berjalan dengan, alhamdulillah, cukup lancar. Dengan mengejutkan, Allah ternyata berlaku sangat baik pada gue dan memberi kesempatan pada gue untuk meraih ranking 2. Padahal gue merasa kinerja belajar gue bener-bener berantakan di semester 2. Subhanallah untuk Ia yang tak pernah tidur.

Selama liburan, sebenarnya gue nggak benar-benar berlibur. Seperti semua anak SMA yang punya ekskul, gue cukup pusing memikirkan hal-hal seperti demo ekskul dan plat ALB. Oh iya, ekskul gue adalah ekskul keorganisasian, yang bernama Palang Merah Remaja 70. Kami punya banyak acara, dan salah satunya adalah plat ALB, yang berguna sebagai acara perpisahan untuk kakak-kakak kelas tiga atau angkatan 109 (angkatan gue 111) yang baru lulus.
Ditambah lagi, karena satu dan lain hal yang gue sendiri udah cukup capek untuk jelaskan, angkatan gue anggotanya hanya sedikit, itu pun nggak semuanya aktif. Sedangkan acara-acara macam demo ekskul dan plat ALB merupakan acara cukup besar yang detil-detilnya pasti nggak bakal selesai jika hanya dipikirkan oleh empat orang. Sebalnya, rata-rata kami malah saling melempar kerjaan satu sama lain tanpa tahu gimana cara menyelesaikan itu. Jadilah gue males, dan sempat memutuskan buat masa bodo, sekalipun akhirnya gue malah tambah pusing.

Seminggu lalu gue sempat pergi ke taman safari dalam rangka dapet tiket gratisan dari kantor bokap. Lumayan. Populasi zebra lagi meledak banget di sana, karena sepanjang jalan hewan sejenis kuda bergaris putih-hitam tuh kayak nggak ada habis-habisnya berdiri di tengah jalan, minta makan dan jilat-jilat kaca mobil.
Banyak juga sih mamalia berkaki empat lain, kayak llama, kijang, rusa, kambing gunung, beberapa jenis bison yang besar-besar dan bikin macet, dan kuda nil yang menyembulkan kepala dari dalam sungai di tepi jalan dan mengangakannya lebar-lebar, sementara anak-anak kecil kegirangan melempar wortel ke dalam mulutnya.
Keluar dari area safari, gue pergi ke baby zoo, berharap bisa menggendong bayi-bayi singa yang masih kecil, tapi ternyata bayi-bayi karnivora itu udah tumbuh jadi 'anak' dan cukup besar buat menggigit. Toh, mereka semua, termasuk satu harimau bengali warna putih dan harimau sumatra, tampak bosan dan mengantuk, pasrah di kamera, dan menggemaskan, jadi gue senang-senang aja memeluk-meluk mereka, hehehe.
Gue juga sempat mengunjungi penguin-penguin yang sekilas tampak seperti bebek di kolam air dinginnya. Jumlahnya dua puluhan, dan mereka terus berenang, mengapung-apung kayak balon berbulu, menempelkan paruh ke kaca pada pengunjung yang gemas.
I wonder what they might actually think about that.
Mungkin cuma nggak punya kerjaan, hehehe.

Lalu tanggal 9 lalu, angkatan 111 mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan PMR yang overall, seru banget. Nyesel deh yang nggak datang, beneran.
Intinya, selain menggali potensi, belajar jadi orang yang lebih baik, kami jadi bisa dekat sama ALB-ALB dan kakak-kakak 109 dan 110.

Huff, jadi inget setahun lalu, nggak bisa tidur sebelum hari pertama MOS, trus nyumpah-nyumpah kesal besoknya karena begadang semalaman nyari bahan-bahan buat tugas-tugas yang dikasih OSIS/MPK. Lalu menghabiskan dua semester berikutnya dengan rambut dikuncir. Plis banget, itu nggak gue banget.

But anyway..... akhirnya, setelah semuanya lewat, apapun kejadian yang sudah terjadi, pada akhirnya kita akan berdiri di tempat akhir kita, melihat kebelakang dan mengenang. Cuma mengenang.
Dan sejujurnya, untuk kenangan itulah kita memperjuangkan setiap detik lalu dalam hidup.
Thank's for reading, and see you later : )

Comments

Popular Posts